Translate

Jumat, 16 Januari 2015

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Alat Pelindung Mata dan Wajah
http://healthsafetyprotection.com/wp-content/uploads/2011/12/Alat-Pelindung-Mata-dan-Wajah-300x225.jpg
Pekerja bisa terkena bahaya yang dapat menciderai mata dan wajah. OSHA mewajibkan manajemen untuk memastikan mata dan wajah pekerja terlindungi dari potensi bahaya ditempat kerja dengan menggunakan alat pelindung mata dan wajah yang tepat. Bahaya yang dapat mengancam mata dan wajah adalah seperti partikel yang berterbangan, bahan kimia cair, logam cair, bahan kimia asam atau basa, bahan kimia menguap dan gas serta radiasi cahaya. Banyak kejadian kecelakaan kerja yang melukai mata atau wajah akibat pekerja tidak menggunakan alat pelindung mata dan wajah atau menggunakan dengan cara yang tidak benar. Oleh karena itu manajemen perusahaan harus memastikan ketersediaan alat pelindung mata dan wajah yang sesuai dengan bahaya yang terdapat pada masing-masing area kerja.
Salah satu yang sering menjadi permasalahan didalam penggunaan alat pelindung mata adalah bagi pekerja yang menggunakan kacamata positip atau negatip (kacamata resep). Banyak perusahaan yang membolehkan menggunakan kacamata resep tanpa ditambah dengan kacamata pelindung (safety). Ada juga perusahaan yang memaksa pekerja menggunakan kacamata safety yang tidak bisa digunakan secara bersamaan dengan kacamata resep dan memaksa menanggalkan kacamata resep sehingga mengganggu penglihatan sipekerja. Kedua cara tersebut tidak dapat dibenarkan, menggunakan kacamata resep tanpa kacamata safety adalah berbahaya karena kacamata resep bukan kacamata pelindung, demikian juga menanggalkan kacamata resep dan memakai kacamata safety juga membahayakan karena mengganggu penglihatan pekerja. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus menyediakan kacamata pelindung yang bisa digunakan bersamaan dengan kacamata resep bagi pekerja yang membutuhkannya. Bahkan ada pemasok kacamata safety yang menyediakan kacamata pelindung yang bisa disatukan dengan kacamata resep.
Jenis-Jenis Alat Pelindung Mata dan Wajah
Dalam memilih jenis alat pelindung mata dan wajah yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pekerja harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
  • Kemampuan alat tersebut untuk melindungi dari bahaya ditempat kerja yang spesifik.
  • Kesesuaian dan kenyamanan untuk digunakan.
  • Memberikan pandangan yang jelas dan keleluasaan bergerak yang tidak dibatasi.
  • Tahan lama dan mudah dibersihkan.
  • Secara fungsi dapat digunakan dengan APD lain jika diperlukan.
Sebaiknya membeli alat pelindung mata dan wajah dari pemasok yang sudah memiliki reputasi baik dan memiliki standar dalam penyediaan APD. Standar yang paling banyak digunakan dan direkomendasikan oleh OSHA adalah standar ANSI (American National Standard Institute) dengan nomor ANSI Z87.1-1989. Beberapa jenis alat pelindung mata dan wajah adalah sebagai berikut:
  • Kacamata Safety; bahan kacamata ini memiliki kemampuan untuk melindungi mata dengan lensa yang tahan benturan dan frame dari palstik atau logam. Beberapa model memiliki perisai samping (Lihat gambar 1).
  • Goggles; adalah kacamata pelindung yang menutupi semua area disekitar mata. Goggles dapat melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia cair. Goggles juga bisa digunakan bersamaan dengan kacamata resep karena disainnya yang lebih besar (lihat gambar 2).
  • Perisai Pengelasan (Welding); umumnya dibuat dari fiberglass dan dilengkapi dengan lensa saring sehingga bisa melindungi mata dari luka bakar akibat radiasi sinar inframerah yang berasal dari pengelasan, perisai ini juga dapat melindungi wajah dari percikan api dan logam panas dari pengelasan. OSHA mensyaratkan lensa filter memiliki nomor peneduh (shade number) yang bisa diatur sesuai dengan radiasi sinar pada saat pengelasan (lihat gambar 3).
  • Kacamata Pengaman Laser; kacamata ini khsusus dibuat untuk melindungi mata dari sinar laser. Pemilihan jenis kacamata ini tergantung pada peralatan dan kondisi operasi ditempat kerja.
  • Perisai Wajah; terbuat dari lembaran plastic transparan yang dapat menutupi semua wajah yang dapat melindungi semua wajah dari percikan atau semprotan cairan atau debu berbahaya. Tetapi perisai wajah tidak dapat melindungi dari bahaya benturan dan karena itu harus digunakan bersamaan dengan kacamata safety untuk perlindungan terhadap benturan (lihat gambar 4).
Setiap jenis pelindung mata dan wajah tersebut dirancang untuk melindungi dari bahaya secara specific, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi bahaya sebelum menentukan jenis al

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjO4uT_BrfJnADEkrnbgnsvN6bQPS9LhWpvdcyuI8NyfKf0CmdPIbX1gkeD7keFigbxZjkHe-SiT9VUzZimsalHUkOmKQfUEv2UfswUrqCoAs3r5qeh3yFIaD7f6fhLWlOxh9_JzZAVbc/s200/pelindung+kepala.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-uxAuE-exnDAyqvrHrWFtAQYSvEZTsKANqudt5MFrW7x5eH9W4-ffGU70PtMAsanxF_mZOjVOoTy0IETgOcGAoBViJ4SRsc_ulOnkNKIJcdP-hIXpr33y-pWqO2WJ-9XkBnCMc7HXbOE/s1600/kacamata+dll.jpgAlat Pelindung Kepala

(Ditulis oleh: Ismail. A)
Perlindungan terhadap kepala merupakan hal yang sangat penting, karena cidera kepala dapat berakibat fatal bagi pekerja. Alat pelindung kepala yang dikenal dengan helem pengaman terbuat dari material yang tahan benturan sehingga mampu melindungi kepala dari cidera jika terjadi benturan keras atau terkena benda tajam, helem pengaman juga dapat melindungi pekerja dari sengatan listrik. Helem wajib digunakan oleh pekerja manakala:
  • Terdapat potensi benda jatuh dan mengenai kepala.
  • Terdapat potensi benturan dengan benda keras baik yang tetap atau bergerak.
  • Terdapat potensi kepala terkena sengatan listrik.
Beberapa contoh pekerjaan yang membutuhkan helem pengaman adalah pekerja konstruksi, pekerja listrik, pekerja pemotong kayu, tukang las, pemasangan pipa dan lain-lain. Secara umum alat pelindung kepala (helem keselamatan) harus memenuhi kriteria berikut:
  • Tahan terhadap penetrasi atau tusukan dari benda.
  • Dapat menyerap kejutan pukulan.
  • Tahan terhadap air dan tidak mudah terbakar.
  • Memiliki intruski penggunaan yang jelas dan memiliki sistem perubah atau penggantian suspensi dan ikat kepala.
OSHA merekomendasikan untuk menggunakan helem pengaman yang memenuhi standar ANSI Z89.1-1986.

Jenis-Jenis Helem Pengaman
Terdapat beberapa jenis helem pengaman yang dijual dipasaran. Selain memilih helem pengaman yang memenuhi standar ANSI, kita juga harus memastikan memilih jenis helem yang tepat untuk melindungi pekerja dari jenis bahaya yang ada ditempat kerja masing-masing sesuai dengan hasil analisis bahaya yang sudah dilakukan. Secara garis besar helem pengaman industri dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
  • Kelas A
Memberikan perlindungan terhadap benturan benda jatuh dan penetrasi benda keras serta perlindungan terhadap sengatan listrik hingga 2,200 volt.
  • Kelas B
Memberikan perlindungan terhadap benturan benda jatuh dan penetrasi benda keras serta perlindungan terhadap sengatan listrik hingga 20,000 volt.
  • Kelas C
Memberikan perlindungan terhadap benturan benda jatuh, ringan dan nyaman akan tetapi tidak memberikan perlindungan terhadap sengatan listrik.
Terdapat jenis lain selain dari tiga kategori diatas yang dijual dipasaran yang dikenal dengan “bumb hat”, jenis ini dirancang untuk area kerja yang rendah sehingga mudah terbentur atau tergores dan tidak dirancang untuk benturan benda jatuh karena tidak memenuhi standar ANSI.
Hal lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih helem pelindung adalah ukuran dan kemudahan perawatan. Ukuran helem yang terlalu besar atau kecil tidak akan memberikan perlindungan maksimal terhadap kepala disamping tidak nyaman pada saat digunakan. Helem pengaman harus pas untuk kepala sipemakai, biasanya selalu ada beberapa ukuran yang dilengkapi dengan sistem perubah sehingga dapat disesuaikan dengan ukuran kepala. Beberapa jenis helem dilengkapi dengan asesories yang berfungsi untuk kompatibilitas dengan APD lain, seperti slot untuk penutup telinga, kacamata pengaman, pelindung wajah dan lampu senter. Semua asesories yang ditambahak tidak boleh mengurangi atau mempengaruhi fungsi perlindungan kepala dari helem tersebut.
Helem pengaman harus dibersihkan secara berkala agar terawat dan tahan lama. Sebaiknya setiap dilakukan pengecekan terhadap tali pengikat, sistem suspensi, dan bagian topi untuk memastikan tidak ada keretakan atau lobang dan kerusakan lainnya yang dapat membahayakan sipengguna. Beberapa jenis pembersih organic dapat merusak atau menurunkan daya tahan helem, dan sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan pemasok tentang tatacara pembersihan dan perawatan helem.

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSSGiYqoxX1LGdaGGc-QmqUMGFkoHbBryKwYuYPHnsZhpvDjP6qwwhttps://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR-V4jwcSNgtQpi9IwuO8qI9xgL8XFBBqnucTV2ckfMThJ8qBOebwAlat Pelindung Telinga

Posted on by Prabu






13 Votes

Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat telinga atau penutup telinga yang digunakan atau dipakai dengan tujuan melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk kedalam telinga. Fungsinya adalah menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran. Alat pelindung umumnya dapat dibedakan menjadi:
1. Sumbat Telinga (Ear Plug)
Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising sampai dengan 30 dB.earplug-dan-earmuff
Sumbat telinga dapat terbuat dari kapas (wax), plastik karet alamai dan sintetik, menurut cara penggunannya, di bedakan menjadi ‘disposible ear plug”, yaitu sumbat telinga yang digunkan untuk sekali pakai saja kemudian dibuang, misalnya sumbat telinga dari kapas, kemudian cara pengguanan yang lain yaitu, “non dispossible ear plug” yang digunakan waktu yang lama terbuat dari karet atau plastik cetak.
Dalam pemakaiannya sumbat telinga mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari pemakaian sumbat telinga yaitu :
a. Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil
b. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang panas
c. Tidak membatasi gerak kepala
d. Harga relative murah daripada tutup telinga (earmuff)
e. Dapat dipakai dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kelapa, anting-anting dan rambut
Sedangkan Kerugiannya antara lain:
a. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telingan untuk pemasangan yang tepat.
b. Tingkat proteksinya lebih kecil dari tutup telinga
c. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah memakai APT karena sukar dilihat oleh pengawas
d. Hanya dapat dipakai oleh saluran telingan yang sehat
e. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat telinga kotor, maka saluran telinga akan mudah terkena infeksi karena iritasi.
2. Tutup telinga (ear muff)
Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga menurun yang disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB dengan frekuensi 100-8000Hz. Keuntungan dari tutup telinga (earmuff) adalah :
a. Satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh beberapa orang dengan ukuran telingan yang berbeda.
b. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas.
c. Dapat dipakai yang terkena infeksi (ringan).
d. Tidak mudah hilang
Kerugian dari tutup telinga adalah :
a. Tidak nyaman dipakai ditempat kerja yang panas
b. Efektifitas dan kenyamanan pemakaiannya, dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kepala, anting-anting, rambut yang menutupi telinga
c. Tidak mudah dibawa atau disimpan
d. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang agak sempit.
e. Harganya relative lebih mahal dari sumbat telinga
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTdvkfvGxITl18BJMsIKzvsSGuvMQ5sMwz1bXiQMiCAagdC6kgrbg

https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTHImyshdjSccfM3k6yG_YJDUX1tpChU3xUcwKDuRUAz442NEqQ
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSpHFr4MFnxNZHmnIy3HIQzk2g8UMJzDpIvnECLBI3r0pn303Ka4w
3.      PERLINDUNGAN TANGAN
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat penting apabila terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Sarung tangan menjadi solusi bagi Anda. Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari peralatan gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam, dan material yang panas atau dingin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL-hG_3r4qKvWjZtBpMxza6gWDdNPH8kiGWXeB2wAVc3IXdcOH6YdeXcPqczCL1pNicYVlBUkQsPtg-LybL_ESuCjEVkjRggR12uillESI8lxlLdMugltv0nNV1N7t6U1ENKGxbJBCmSw/s200/7.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz4dn2AHOXJLtv1A1mTNHAkKrR6ib4G02WSBiJfxxl_ZwetYr6ilXxIT2INsjpqR7AWHytOnfXgD-D7F3xMgz8Qnv5kUw0FXQM3JnW_NzIy_GBG7-IA8W5ZleOWF9qzRfYTGZC5M6ThCw/s200/9.jpghttps://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7SsOLePX9ORjlV25WJ7zinNt4V5JuXph7DgWbsXRwv7-Vd3Dx93Tc9tunmx9ekeCGSKsPyvVOlft8QyJxPziOvNxmAnhz73u_HzIs8Gv2CToRtaSrUHLqdAfOWmZY-07zuOzswMSNPnM/s200/8.jpg


Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang di pakai jika tidak dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan rata-rata daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai di laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi (asbestos) untuk temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan, diantaranya adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia yang akan ditangani. Sebagai contoh, sarung tangan yang terbuat dari karet alam baik apabila bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja dengan Dietil eter.
https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQdZVMBn0Jzt-Bsl6m2Bl4duE8gGNcgcyyxH6BCqI2BTNRP1cVa
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTXrTMPX4nZHZCwYzKn51-osL38-DyNJVhyKE4tUDhrzCy4cXrg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQRmpgEp5ahUi7whcU2CwJEKkg64EZjRy61v8lPHPkqRWd-Y8V5ohYBxL3isOinni8LdAxfmfK1W6ENqcQurLEcdwx0I-vqZuhYMDz_3vCpywdpjabouUM2CSVxDIM6g99qd79vNz6IjA/s200/Tamhar.PPE.9.jpg
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTEwcNLhXoQrwZZWOWYHJr-Rwp1I5BNI2KK9bVrGqk3FIQdq7iS
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTWV5kXF0PLTUEIMcWoJ2P0WtB4gUJoVjuudQWUUYMhUKmPCG_d-Q

Tidak ada komentar:

Posting Komentar