Alat Pelindung Mata dan Wajah
Pekerja bisa
terkena bahaya yang
dapat menciderai mata dan wajah.
OSHA mewajibkan manajemen untuk
memastikan mata dan wajah pekerja terlindungi dari potensi bahaya
ditempat kerja dengan
menggunakan alat pelindung mata dan wajah yang tepat. Bahaya yang dapat
mengancam mata dan wajah adalah seperti partikel yang berterbangan, bahan kimia
cair, logam cair, bahan kimia asam atau
basa, bahan kimia menguap dan gas serta
radiasi cahaya. Banyak kejadian kecelakaan
kerja yang melukai mata atau wajah akibat pekerja tidak menggunakan alat
pelindung mata dan wajah atau menggunakan dengan cara yang tidak benar. Oleh
karena itu manajemen perusahaan
harus memastikan ketersediaan alat pelindung mata dan wajah yang sesuai dengan
bahaya yang terdapat pada masing-masing area kerja.
Salah
satu yang sering menjadi permasalahan didalam penggunaan alat pelindung mata adalah
bagi pekerja yang menggunakan kacamata positip atau negatip (kacamata resep).
Banyak perusahaan yang membolehkan menggunakan kacamata resep tanpa ditambah
dengan kacamata pelindung (safety). Ada
juga perusahaan yang memaksa pekerja menggunakan kacamata safety yang tidak
bisa digunakan secara bersamaan dengan kacamata resep dan memaksa menanggalkan
kacamata resep sehingga mengganggu penglihatan sipekerja. Kedua cara tersebut
tidak dapat dibenarkan, menggunakan kacamata resep tanpa kacamata safety adalah
berbahaya karena kacamata resep bukan kacamata pelindung, demikian juga
menanggalkan kacamata resep dan memakai kacamata safety juga membahayakan
karena mengganggu penglihatan pekerja. Oleh karena itu pihak manajemen
perusahaan harus menyediakan kacamata pelindung yang bisa digunakan bersamaan
dengan kacamata resep bagi pekerja yang membutuhkannya. Bahkan ada pemasok
kacamata safety yang menyediakan kacamata pelindung yang bisa disatukan dengan
kacamata resep.
Jenis-Jenis Alat Pelindung Mata dan Wajah
Dalam
memilih jenis alat pelindung mata dan wajah yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pekerja harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Kemampuan alat tersebut untuk melindungi dari bahaya ditempat kerja yang spesifik.
- Kesesuaian dan kenyamanan untuk digunakan.
- Memberikan pandangan yang jelas dan keleluasaan bergerak yang tidak dibatasi.
- Tahan lama dan mudah dibersihkan.
- Secara fungsi dapat digunakan dengan APD lain jika diperlukan.
Sebaiknya
membeli alat pelindung mata dan wajah dari pemasok yang sudah memiliki reputasi
baik dan memiliki standar dalam penyediaan APD. Standar yang paling banyak
digunakan dan direkomendasikan oleh OSHA adalah
standar ANSI (American
National Standard Institute) dengan nomor ANSI Z87.1-1989. Beberapa jenis alat
pelindung mata dan wajah adalah sebagai berikut:
- Kacamata Safety; bahan kacamata ini memiliki kemampuan untuk melindungi mata dengan lensa yang tahan benturan dan frame dari palstik atau logam. Beberapa model memiliki perisai samping (Lihat gambar 1).
- Goggles; adalah kacamata pelindung yang menutupi semua area disekitar mata. Goggles dapat melindungi mata dari debu dan percikan bahan kimia cair. Goggles juga bisa digunakan bersamaan dengan kacamata resep karena disainnya yang lebih besar (lihat gambar 2).
- Perisai Pengelasan (Welding); umumnya dibuat dari fiberglass dan dilengkapi dengan lensa saring sehingga bisa melindungi mata dari luka bakar akibat radiasi sinar inframerah yang berasal dari pengelasan, perisai ini juga dapat melindungi wajah dari percikan api dan logam panas dari pengelasan. OSHA mensyaratkan lensa filter memiliki nomor peneduh (shade number) yang bisa diatur sesuai dengan radiasi sinar pada saat pengelasan (lihat gambar 3).
- Kacamata Pengaman Laser; kacamata ini khsusus dibuat untuk melindungi mata dari sinar laser. Pemilihan jenis kacamata ini tergantung pada peralatan dan kondisi operasi ditempat kerja.
- Perisai Wajah; terbuat dari lembaran plastic transparan yang dapat menutupi semua wajah yang dapat melindungi semua wajah dari percikan atau semprotan cairan atau debu berbahaya. Tetapi perisai wajah tidak dapat melindungi dari bahaya benturan dan karena itu harus digunakan bersamaan dengan kacamata safety untuk perlindungan terhadap benturan (lihat gambar 4).
Setiap
jenis pelindung mata dan wajah tersebut dirancang untuk melindungi dari bahaya
secara specific, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi bahaya
sebelum menentukan jenis al
Alat Pelindung Kepala
(Ditulis
oleh: Ismail. A)
Perlindungan
terhadap kepala merupakan hal yang sangat penting, karena cidera kepala dapat
berakibat fatal bagi pekerja. Alat
pelindung kepala yang dikenal dengan helem pengaman terbuat dari material yang
tahan benturan sehingga mampu melindungi kepala dari cidera jika terjadi
benturan keras atau terkena benda tajam, helem pengaman juga dapat melindungi
pekerja dari sengatan listrik. Helem
wajib digunakan oleh pekerja manakala:
- Terdapat potensi benda jatuh dan mengenai kepala.
- Terdapat potensi benturan dengan benda keras baik yang tetap atau bergerak.
- Terdapat potensi kepala terkena sengatan listrik.
Beberapa
contoh pekerjaan yang membutuhkan helem pengaman adalah pekerja konstruksi,
pekerja listrik, pekerja pemotong kayu, tukang las, pemasangan pipa dan
lain-lain. Secara umum alat pelindung kepala (helem keselamatan)
harus memenuhi kriteria berikut:
- Tahan terhadap penetrasi atau tusukan dari benda.
- Dapat menyerap kejutan pukulan.
- Tahan terhadap air dan tidak mudah terbakar.
- Memiliki intruski penggunaan yang jelas dan memiliki sistem perubah atau penggantian suspensi dan ikat kepala.
Jenis-Jenis
Helem Pengaman
Terdapat
beberapa jenis helem pengaman yang dijual dipasaran. Selain memilih helem
pengaman yang memenuhi standar ANSI, kita juga harus memastikan memilih jenis
helem yang tepat untuk melindungi pekerja dari jenis bahaya yang ada
ditempat kerja
masing-masing sesuai dengan hasil analisis bahaya yang sudah dilakukan. Secara
garis besar helem pengaman industri dibagi
menjadi tiga kategori, yaitu:
- Kelas A
Memberikan
perlindungan terhadap benturan benda jatuh dan penetrasi benda keras serta
perlindungan terhadap sengatan listrik hingga 2,200 volt.
- Kelas B
Memberikan
perlindungan terhadap benturan benda jatuh dan penetrasi benda keras serta
perlindungan terhadap sengatan listrik hingga 20,000 volt.
- Kelas C
Memberikan
perlindungan terhadap benturan benda jatuh, ringan dan nyaman akan tetapi tidak
memberikan perlindungan terhadap sengatan listrik.
Terdapat
jenis lain selain dari tiga kategori diatas yang dijual dipasaran yang dikenal
dengan “bumb hat”, jenis ini dirancang untuk area kerja yang rendah sehingga
mudah terbentur atau tergores dan tidak dirancang untuk benturan benda jatuh
karena tidak memenuhi standar ANSI.
Hal
lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih helem pelindung adalah ukuran dan
kemudahan perawatan. Ukuran helem yang terlalu besar atau kecil tidak akan
memberikan perlindungan maksimal terhadap kepala disamping tidak nyaman pada
saat digunakan. Helem pengaman harus pas untuk kepala sipemakai, biasanya
selalu ada beberapa ukuran yang dilengkapi dengan sistem perubah sehingga dapat
disesuaikan dengan ukuran kepala. Beberapa jenis helem dilengkapi dengan
asesories yang berfungsi untuk kompatibilitas dengan APD lain,
seperti slot untuk penutup telinga, kacamata pengaman, pelindung wajah dan
lampu senter. Semua asesories yang ditambahak tidak boleh mengurangi atau
mempengaruhi fungsi perlindungan kepala dari helem tersebut.
Helem
pengaman harus dibersihkan secara berkala agar terawat dan tahan lama.
Sebaiknya setiap dilakukan pengecekan terhadap tali pengikat, sistem suspensi,
dan bagian topi untuk memastikan tidak ada keretakan atau lobang dan kerusakan
lainnya yang dapat membahayakan sipengguna. Beberapa jenis pembersih organic
dapat merusak atau menurunkan daya tahan helem, dan sangat disarankan untuk
berkonsultasi dengan pemasok tentang tatacara pembersihan dan perawatan helem.
Alat Pelindung Telinga
Posted on Januari 7, 2009 by
Prabu
13 Votes
Alat pelindung telinga adalah alat untuk menyumbat
telinga atau penutup telinga yang digunakan atau dipakai dengan tujuan
melindungi, mengurangi paparan kebisingan masuk kedalam telinga. Fungsinya
adalah menurunkan intensitas kebisingan yang mencapai alat pendengaran. Alat
pelindung umumnya dapat dibedakan menjadi:
1. Sumbat Telinga (Ear Plug)
Ukuran,
bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda dan
bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh karena itu
sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi saluran
telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm, tetapi
paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia tidak lurus,
walaupun sebagian kecil ada yang lurus. Sumbat telinga dapat mengurangi bising
sampai dengan 30 dB.
Sumbat
telinga dapat terbuat dari kapas (wax),
plastik karet alamai dan sintetik, menurut cara penggunannya, di bedakan
menjadi ‘disposible ear plug”,
yaitu sumbat telinga yang digunkan untuk sekali pakai saja kemudian dibuang,
misalnya sumbat telinga dari kapas, kemudian cara pengguanan yang lain yaitu, “non dispossible ear plug” yang
digunakan waktu yang lama terbuat dari karet atau plastik cetak.
Dalam
pemakaiannya sumbat telinga mempunyai keuntungan dan kerugian. Keuntungan dari
pemakaian sumbat telinga yaitu :
a. Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil
b. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang
panas
c. Tidak membatasi gerak kepala
d. Harga relative murah daripada tutup telinga (earmuff)
e. Dapat dipakai dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh
pemakaian kacamata, tutup kelapa, anting-anting dan rambut
Sedangkan
Kerugiannya antara lain:
a. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telingan
untuk pemasangan yang tepat.
b. Tingkat proteksinya lebih kecil dari tutup telinga
c. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah memakai
APT karena sukar dilihat oleh pengawas
d. Hanya dapat dipakai oleh saluran telingan yang sehat
e. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat
telinga kotor, maka saluran telinga akan mudah terkena infeksi karena iritasi.
2. Tutup telinga (ear muff)
Tutup
telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa cairan
atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada pemakaian
yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga menurun yang disebabkan oleh
bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan bantalan dengan minyak kulit
dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk mengurangi bising s/d 40-50 dB
dengan frekuensi 100-8000Hz. Keuntungan dari tutup telinga (earmuff) adalah :
a. Satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh
beberapa orang dengan ukuran telingan yang berbeda.
b. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas.
c. Dapat
dipakai yang terkena infeksi (ringan).
d. Tidak mudah hilang
Kerugian dari tutup telinga adalah :
a. Tidak nyaman
dipakai ditempat kerja yang panas
b. Efektifitas
dan kenyamanan pemakaiannya, dipengaruhi oleh pemakaian kacamata, tutup kepala,
anting-anting, rambut yang menutupi telinga
c. Tidak mudah dibawa atau disimpan
d. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang
agak sempit.
e. Harganya relative lebih mahal dari sumbat telinga
3. PERLINDUNGAN TANGAN
Kontak pada kulit tangan merupakan permasalahan yang sangat
penting apabila terpapar bahan kimia yang korosif dan beracun. Sarung tangan
menjadi solusi bagi Anda. Tidak hanya melindungi tangan terhadap karakteristik
bahaya bahan kimia tersebut, sarung tangan juga dapat memberi perlindungan dari
peralatan gelas yang pecah atau rusak, permukaan benda yang kasar atau tajam,
dan material yang panas atau dingin.
Bahan kimia dapat dengan cepat merusak sarung tangan yang di
pakai jika tidak dipilih bahannya dengan benar berdasarkan bahan kimia yang
ditangani. Selain itu, kriteria yang lain adalah berdasarkan pada ketebalan dan
rata-rata daya tembus atau terobos bahan kimia ke kulit tangan. Sarung tangan
harus secara periodik diganti berdasarkan frekuensi pemakaian dan permeabilitas
bahan kimia yang ditangani. Jenis sarung tangan yang sering dipakai di
laboratorium, diantaranya, terbuat dari bahan karet, kulit dan pengisolasi
(asbestos) untuk temperatur tinggi. Jenis karet yang digunakan pada sarung tangan,
diantaranya adalah karet butil atau alam, neoprene, nitril, dan PVC (Polivinil
klorida). Semua jenis sarung tangan tersebut dipilih berdasarkan bahan kimia
yang akan ditangani. Sebagai contoh, sarung tangan yang terbuat dari karet alam
baik apabila bekerja dengan Ammonium hidroxida, tetapi tidak baik bila bekerja
dengan Dietil eter.